Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peristiwa Bersejarah 10 Muharram


Seperti dikutip dari laman NU, tanggal 10 Muharram juga disebut hari Assyura karena diambil dari kata Al-Asyir, yang berarti ke-10. Lalu apa saja peristiwa-peristiwa bersejarah pada tanggal 10 Muharram? Berikut penjelasannya:

1. Tobatnya Nabi Adam 'alaihissalam kepada Allah SWT atas dosa-dosanya. Nabi Adam as, diampuni dan diterima taubatnya setelah memakan buah khuldi. Atas hal itu, NAbi Adam AS dihukum oleh Allah SAW dan diturunkan ke muka Bumi. Beliau kemudian menyadari kesalahannya dan bertaubat selama bertahun-tahun lamanya.

2. Nabi Idris 'alaihissalam diangkat ke tempat yang lebih tinggi. Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Idris as memperoleh derajat yang luhur, beliau dibawa ke langit oleh karena sifatnya yang selalu berbelas kasihan kepada sesamanya.

3. Nabi Musa 'alaihissalam dianugerahi kitab Taurat. Saat berada di bukit Thursina (Sinai) dan beliau diselamatkan dari pasukan Fir`aun saat menyeberangi Laut Merah, Nabi Musa as beserta umatnya mendapat kemenangan dan keselamatan dari Allah SWT. Selain itu, Allah juga memberikan anugerah berupa kitab Taurat kepada Nabi Musa.

4. Nabi Ibrahim 'alaihissalam sebagai khalilullah atau kekasih Allah SWT. Pada 10 Muharram, Nabi Ibrahim as dituduh menghancurkan berhala di tempat pemujaan Namrud dan dilemparkan ke dalam api yang menyala dan berkobar. Namun beliau terhindar dari siksaan raja Namrud atas seizin Allah SWT.

5. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh 'alaihissalam di bukit Zuhdi dengan selamat. Nabi Nuh as turun dari perahu penyelamat bersama umatnya yang beriman, serta terhindar dari air bah dan taufan yang dasyat.

6. Nabi Yusuf 'alaihissalam dibebaskan dari penjara mesir karena fitnah. Saat Nabi Yusuf as remaja, wajahnya yang sangat tampan telah membuat istri majikannya, Zulaikha terpikat, dan ia lalu membuat rencana untuk memperdaya dan menjerumuskan Nabi Yusuf As. ke dalam perbuatan zina.

Saat itulah beliau memohon pertolongan kepada Allah dari keburukan dan tipu-daya dan Allah SWT pun mengabulkan dengan memberikan pertolongan:

 قَالَ رَبِّ السِّجۡنُ اَحَبُّ اِلَىَّ مِمَّا يَدۡعُوۡنَنِىۡۤ اِلَيۡهِ‌ۚ وَاِلَّا تَصۡرِفۡ عَنِّىۡ كَيۡدَهُنَّ اَصۡبُ اِلَيۡهِنَّ وَاَكُنۡ مِّنَ الۡجٰهِلِيۡنَ‏

"Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh." (QS. Yusuf: 33).

7. Pertemuan Nabi Yakub 'alaihissalam dengan putranya Yusuf. Berkumpulnya Nabi Yusuf dan Ya'qub setelah berpisah 40 tahun juga terjadi pada 10 Muharram. Pada waktu itu, Nabi Yakub juga mendapat anugerah lainnya, yakni disembuhkan dari kebutaan.

8. Nabi Yunus 'alaihissalam selamat dan berhasil keluar dari perut ikan. Pada hari Asyura Allah SWT mengabulkan permohonan Nabi Yunus dengan menyelamatkan beliau dari perut ikan nun (jenis ikan yang sangat besar).

9. Kembalinya kerajaan Nabi Sulaiman 'alaihissalam. Pada 10 Muharram Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman as di mana pada saat itu, Nabi Sulaiman pernah kehilangan kerajaannya. Dikisahkan Nabi Sulaiman memerangi raja kafir dan anak perempuan dari raja kafir itu dinikahi. Karena istrinya selalu rindu kepada ayahnya, istrinya memohon kepada Nabi Sulaiman untuk dibuatkan patung yang menyerupai ayahnya. Ternyata istri Nabi Sulaiman menyembah patung ayahnya di luar pengetahuan Nabi Sulaiman. Karena itulah istrinya kemudian diikuti oleh setan. Suatu ketika pada saat berwudhu, Nabi Sulaiman memiliki cincin sakti yang tidak boleh dibawa ke kamar mandi, sehingga dititipkan kepada istrinya, ternyata itu bukan istrinya melainkan setan yang menyamar sebagai istri Nabi Sulaiman. Oleh karena jimat Nabi Sulaiman adalah cincin, maka hilanglah sebagian kekuatannya.

10. Nabi Isa 'alaihissalam diangkat ke langit. Allah mengangkat Nabi Isa as ke langit pada 10 Muharram di mana Allah telah menukarkan Nabi Isa as dengan Yahuza. Ini merupakan satu penghormatan kepada Nabi Isa as dari kekejaman kaum Bani Israil.

Dalil Muharram dalam Al Quran

 Muharram sekaligus dianggap sebagai salah satu bulan mulia.

Dalam Q.S. At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Artinya:"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Berdasarkan ayat di atas, bisa diambil makna bahwa dalam satu tahun, Allah SWT membagi bulan menjadi 12 bilangan. Di antara 12 bulan tersebut, ada 4 yang disebut sebagai bulan haram. Para ahli tafsir berpendapat, empat bulan haram tersebut ialah Muharram, Zulkaidah, Zulhijah dan Rajab, demikian dilansir NU Online.

Keterangan mengenai nama empat bulan haram itu terdapat di sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:

 "Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram, serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada Akhirah dan Sya'ban," (HR Bukhari dan Muslim).

 

Mengenai maksud surah At-Taubah ayat 36, Fuad H dalam 

 

"Muharram bagian dari Al-Asyhurul Hurum" 

 

yang dikutip dari NU Online menuturkan bahwa 4 bulan yang disebutkan sebagai bulan haram adalah termasuk sebagai Al-Asyhurul Hurum, yakni bulan-bulan yang dimuliakan. Oleh sebab itu, dijelaskan bahwa Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab merupakan bulan yang dipenuhi dengan kemuliaan oleh Allah SWT. Umat Islam dilarang melakukan perang pada 4 bulan tersebut, demi menghormatinya. Larangan ini disebutkan dalam Q.S. al-Baqarah ayat 217: "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barang siapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." Kerwanto dalam artikel "Falsafah Bulan Muharram: Tafsir Q.S. At-Taubah Ayat 36" menulis, bahwa larangan berperang pada "bulan haram" bisa dimaknai sebagai ajang melakukan perdamaian. Oleh karena itu, salah satu prinsip yang dibisa diambil selama bulan Muharram adalah saling berdamai satu sama lain. Sejumlah ahli tafsir bahkan menyebut, amalan-amalan ibadah yang dilakukan selama empat bulan haram itu bakal dilipatgandakan pahalanya. Demikian pula balasan untuk perbuatan buruk pada 4 bulan ini, akan lebih besar. Hal ini seperti dijelaskan Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir: "Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa disamping melipatgandakan perbuatan baik."

 

 


Posting Komentar untuk "Peristiwa Bersejarah 10 Muharram "