Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membiasakan Ngaji Sejak Dini

 


Mengaji Al-qur’an sejak zaman dulu adalah menjadi budaya dan sebuah adat yang khas di Indonesia. Belajar mengaji dari mulai usia dini dan juga sampai usia remaja ataupun usia yang sudah tua. Belajar mengaji sehartusnya ditanamkan dari mulai usia dini karena diusia dini mereka masih sangat bersih.


Anak-anak mampu memahami dan menirukan secara cepat dan sangat mudah mengajari anak usia dini. Anak usia dini sangat mudah menirukan dengan cepat dan kesempatan ini bisa dipakai untuk memudahkan dalam pembelajaran belajar mengaji sesuai dari dasar.


Belajar mengaji Al-qura’n harus diterapkan dari usia dini karena akan lebih mudah baik bagi pendidik ataupun peserta didik. Namun pada kenyataannya belajar mengaji Al-qur’an zaman sekarang sangat sedikit sekali anak-anak kecil yang mau belajar karena mereka lebih suka dengan menonto tv, main gadget dan juga main game.Kesadaran mengaji tidak hanya harus digerakkan kepada anak-anak namun lebih utama kepada orang tua didik. Karena merekalah yang sebenarnya kunci keberhasilan.


Kedisiplinan dan kemauan yang dipupuk dari orang tua kepada anak-anak untuk belajar mengaji Al-qur’an harus digiatkan dan dilakukan berulang ulang untuk mengingatkan mereka bahwa mengaji itu penting.


Penting bagi mereka dimasa yang akan datang, karena mengaji Al-qur’an adalah sebuah ibadah dimana jika melakukannya mendapatkan pahala. Al-qur’an adalah pedoman hidup umat Islma maka dari itu kita harus mempelajarinya dan memahami isinya.


Pembelajaran Al-qur’an memilili banyak metode, namun pada dasarnya belajar mengaji Al-qur’an harus ditekuni karena setiap pendidik mempunyai strategi masing-masing dalam mengajar mengaji Al-qur’an. Agar mampu mengusai ilmu Al-qur’an kita diharuskan rajin dan tekun dalam mempelajarinya.


Contohnya saja pembelajaran Al-qur’an di TPQ ISLAM ASSAID di desa Trimulyo Kecamatan Kayen Kabupaten Pati memiliki metode pembelajaran yang mewajibkan muridnya datang jam 14.00 dan pulang jam 16.45, didalam pembelajaran tersebut setiap murid diwajibkan deres Al-qur’an sebelum ngaji kepada ustadz atau ustadah.


setelah selai mengaji seluruh murid akan dimasukkan dengan bel yang berbunyi. dan masing-masing murid diwajibkan masuk kekelas sesuai dengan kelasnya masing-masing.


Anak-anak diajarkan hafalan dan juga tajwid serta tentang fasholatan atau tata cara melakukan sholat dengan baik dan benar. Strategi mengajar dan komunikasi disetiap tempat mengaji pasti berbeda-beda namun satu yang pasti adalah bertujuan mencerdaskan memahamkan agar anak-anak yang mengaji bisa membaca dan menguasai ilm-ilmu tentang hukum bacaan Al-qur’an.


Komunikasi sangat penting dalam belajar mengaji antara murid dan guru harus mempunyai komunikasi yang baik karena itu menentukan keberhasilan dalam pembelajaran mengaji. Berkomunikasi dengan anak usia dini harus sesuai dengan usianya apalagi dalam mengajari mereka tentang Al-qur’an, namun dengan komunikasi yang baik akan mencapai hasil yang baik pula.


Pembelajaran diusia dini merupakan pembinaan yang tepat karena pembinaan diusia dini pengaruhnya sangat tajam dan kuat didalam ingatan mereka bahkan sangat membekas, berbeda dengan anak dewasa yang pembinaannya lumayan memakan waktu yang lama.


Namun dalam pembinaan tersebut membutuhkan dukungan orangtua secara menyeluiruh dalam belajar mengaji agar sesuai dengan apa yang diinginkan tentunya mampu memahami dan membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.


Strategi dan komunikasi menjadi kunci besar dalam metode pembelajaran Al-qur’an baik dirumah, di TPQ, di sekolahan.Penerapan dua hal ini dalam pembelajaran dapat memudahkan pendidik dalam mengajari mengaji Al-qur’an.


Belajar mengaji Al-qur’an tidak hanya diperuntukkan untuk anak usia dini atau anak remaja saja, namun sangat dianjurkan juga untuk para orangtua. Karena mencari ilmu itu tidak mengenal umur terlebih lagi belajar mengaji Al-qur’an yang pahala membacanya itu dipastikan oleh Allah SWT walau satu ayat.

Posting Komentar untuk "Membiasakan Ngaji Sejak Dini"